Penyakit Chagas
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Penyakit Chagas | |
---|---|
Parasit Trypanosoma cruzi dalam sebuah Pewarnaan Giemsa. | |
Informasi umum | |
Nama lain | American trypanosomiasis |
Pelafalan |
|
Spesialisasi | Penyakit menular |
Penyebab | Trypanosoma cruzi disebarkan melalui gigitan. |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Demam, Pembesaran kelenjar getah bening, Sakit kepala |
Komplikasi | Gagal jantung |
Diagnosis | Ditemukan parasit atau Antibodi dalam darah |
Pengobatan | Benznidazole, nifurtimox |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 6.6 juta (2015) |
Kematian | 8,000 (2015) |
Penyakit Chagas adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi yang terjadi melalui gigitan serangga pengisap darah triatominae atau juga dikenal dengan sebutan "serangga pencium" (bahasa Inggris: Kissing bugs). Penyakit ini banyak ditemui di wilayah Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter peneliti Insektologi dari Brasil yang bernama Carlos Riberio Justiniano Chagas. Beliau menemukan penyakit ini pada tahun 1909 ketika ia bekerja di Oswaldo Cruz Institut di Rio de Janeiro.[2] Dan nama penyakit chagas itu sendiri diambil dari nama belakang dokter tersebut.[2]
Diperkirakan 50.000 orang meninggal akibat penyakit chagas di wilayah endemik penyakit ini di Amerika Selatan.[2]
Cara penyebaran
[sunting | sunting sumber]Penyakit chagas ini merupakan penyakit yang sangat mudah menular, serangga Triatominae ketika mengisap darah akan meninggalkan kotoran atau tinja yang mengandung parasit Trypanosoma cruzi, kemudian kotoran yang mengandung parasit tersebut dapat menyebabkan seseorang terinfeksi jika mengusapnya, mengenai mata atau hidung, atau terkena luka gigitan atau goresan. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, transfusi darah yang terinfeksi, donasi organ, atau turunan dari ibu kepada bayinya saat kehamilan (sama halnya dengan AIDS), tetapi penyakit ini tidak dapat menular melalui hubungan intim.[3]
Seseorang yang terinfeksi penyakit ini 1 sampai 3 bulan tidak merasakan gejala yang serius. Jika memang ada gejala, biasanya bersifat ringan dan berupa mengalami pembengkakan mata, kelelahan, demam, kehilangan selera makan, dan diare, tetapi setelah lebih dari 3 bulan gejala itu akan hilang sendirinya bahkan tanpa pengobatan sekali pun dan gejala pada fase kronis akan muncul lagi setelah 10 hingga 20 tahun kemudian dengan gangguan pada jantung seseorang penderita yang membengkak hingga bisa meledak dan menyebabkan kematian mendadak.[1][3]
Diagnosis
[sunting | sunting sumber]Diagnosis terhadap infeksi parasit tritanomae dapat dilakukan kepada seseorang yang pernah melakukan perjalanan ke wilayah Amerika Selatan, selain itu pemeriksaan darah juga dapat memastikan adanya parasit T.cruzi di dalam darah.[4] Seseorang yang divonis terinfeksi penyakit chagas memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan sudah pada fase apa penyakit tersebut. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan dapat berupa:[4]
- Merekam aktivitas kelistrikan pada jantung menggunakan prosedur elektrokardiogram (EKG).
- Merekam kontraksi (gerakan otot) jantung untuk mengevaluasi perubahan dan fungsinya menggunakan prosedur ekokardiogram.
- Merekam aktivitas elektrik pada jantung dengan X-ray pada dada penderita untuk mendeteksi adanya pembesaran pada jantung.
- Melihat kondisi esofagus dengan memasukkan selang tipis dengan kamera kecil untuk proses endoskopi saluran cerna atas.
Pengobatan
[sunting | sunting sumber]Penderita biasanya mengonsumsi sediaan obat benznidazole dan nifurtimox. Obat ini terbukti efektif untuk membunuh parasit triatomine jika diberikan pada awal masa akut. Tetapi jika digunakan kepada penderita yang sudah lama tertular efektivitas kedua obat ini berkurang.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Penyakit Chagas". Alodokter.com. PT Sumo Teknologi Solusi. 18 Maret 2019. Diakses tanggal 10/12/2019.
- ^ a b c WHO. Chagas. Diakses tanggal 9 Januari 2020
- ^ a b Penyebab penyakit chagas. Deherba.com. Diakses tanggal 12 Januari 2020.
- ^ a b Penyakit chagas.Sehatq.com. Diakses tanggal 15 Januari 2020
- ^ dr. Vina Setiawan, ed. (18 April 2019). "Kenali Chagas dari Penyebab,Gejala,dan Pengobatannya". Honestdocs.id. Honestdocs. Diakses tanggal 31 Januari 2020.